Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh dan selamat pagi.
Tidak seperti ramadhan2 yang lalu-lalu, ramadhan kali ini sangat berbanding terbailik dengan 2 ramadhan terakhir. Yang pertama ramadhan kali ini tidak bersama keluarga karena masih ada kuliah yang belum selesai. Terasa sekali bedanya bagaimana mencari menu buka puasa dan sahur sendiri,beda kalau di rumah karena sudah disediakan memang orang tua. Tapi dibalik semuanya pasti ada hikmahnya,karena kita belajar mandiri meskipun uang untuk beli menu sahur dan buka itu tidak mandiri ? hehe Selain itu solidaritas antar penghuni kost diharapkan dan seharusnya menjadi kuat,karena mulai dari sahur sampai buka , makanan dan minumannya semua sama. Tidak ada makanan yang istimewa bagi orang tertentu walau sebenarnya dia orang kaya,tapi dia juga mau merasakan apa yang teman2 lain rasakan,sungguh solidaritas yang sangat baik. Tapi sahur pertama ramadhan kali ini ada panggilan dari rumah sebelah,dan menunya kebetulan menu yang enak,secara ayam gitu :D haha *Alhamduillah. Begitupun bukanya,kita juga dipanggil sama tetangga,sebenarnya sih kami tidak enak juga kalau terus2an dipanggil tapi alangkah tidak baiknya kalau panggilan itu diabaikan. Tidak baik juga loh menolak tawaran tetangga yang baik seperti itu :D
Selanjutnya,yang beda dari ramadhan sebelumnya yaitu penyemangatnya. Mungkin tidak serutin dari ramadhan yang kemarin,tapi ini sungguh sangat memberi semangat tersendiri. Seorang teman BBM yang tidak pernah saya jumpai sebelumnya,tapi bisa memberi semangat tersendiri lewat tutur katanya. Sebuah nomor pin yang saya salin di akun teman saya rupanya sangat memberi manfaat,baik dari segi kesejahteraan handphone maupun kesejahteraan perasaan pemilik handphone tentunya. Hahay Awalnya memang sangat susah untuk sekedar saling mengirim pesan,karena setiap pertanyaan yang saya berikan hanya dijawab dengan sangat singkat,jadi sangat susah komunikasinya -_- Tapi mungkin orangnya juga capek untuk pura-pura cuek *wets perlahan percakapannya pun mulai baik, Meskipun sesekali cueknya itu kadang muncul. Sekitar 5 hari percakapan terus menunjukkan perkembangan yang baik *Weits haha. Sampai sekarang sih percakapannya masih begitu2 saja,masih di level 50%,gitu. Kata orang sih jangan lama2 kalau memang suka nanti jadi Friendzone,tapi kalau memang friendzone juga tak apa2. Karena kalau kita terjalin dalam suatu hubungan yang namanya pacaran dengan sahabat sendiri, kita kehilangan 2 sosok,yang pertama teman dan yang kedua kehilangan pacar juga tentunya. Bisa sih kembali jadi teman,tapi komunikasinya itu tidak bisa jadi seperti dulu lagi,dimana dia sering nanyain kabar ke kamu,nanyain sudah makan atau tidak. Semuanya itu sudah tidak kita dapat lagi,masih bisa dapat sih tapi kemungkinannya itu kecil.
Dari kisah2 yang sudah dilewati,terkadang ada hikmah besar dibalik semua kejadian disekitar kita,tapi terkadang kita tidak cukup bisa untuk menyadari semua itu. Sekian cerita pembuka ramadhan saya,semoga komunikasi saya terus berjalan lancar hinggga tiba hari kemenangan,yaitu hari lebaran. Mungkin saja saya bisa kerumahnya ketemu sama orang tuanya,nah kalau sudah kenal sama ortunya tidak perlu repot lagikan untuk menyesuaikan diri dengan ortunya nanti. Nanti kapan? Nanti kalau berkunjung lagi maksudnya -_-
Tidak seperti ramadhan2 yang lalu-lalu, ramadhan kali ini sangat berbanding terbailik dengan 2 ramadhan terakhir. Yang pertama ramadhan kali ini tidak bersama keluarga karena masih ada kuliah yang belum selesai. Terasa sekali bedanya bagaimana mencari menu buka puasa dan sahur sendiri,beda kalau di rumah karena sudah disediakan memang orang tua. Tapi dibalik semuanya pasti ada hikmahnya,karena kita belajar mandiri meskipun uang untuk beli menu sahur dan buka itu tidak mandiri ? hehe Selain itu solidaritas antar penghuni kost diharapkan dan seharusnya menjadi kuat,karena mulai dari sahur sampai buka , makanan dan minumannya semua sama. Tidak ada makanan yang istimewa bagi orang tertentu walau sebenarnya dia orang kaya,tapi dia juga mau merasakan apa yang teman2 lain rasakan,sungguh solidaritas yang sangat baik. Tapi sahur pertama ramadhan kali ini ada panggilan dari rumah sebelah,dan menunya kebetulan menu yang enak,secara ayam gitu :D haha *Alhamduillah. Begitupun bukanya,kita juga dipanggil sama tetangga,sebenarnya sih kami tidak enak juga kalau terus2an dipanggil tapi alangkah tidak baiknya kalau panggilan itu diabaikan. Tidak baik juga loh menolak tawaran tetangga yang baik seperti itu :D
Selanjutnya,yang beda dari ramadhan sebelumnya yaitu penyemangatnya. Mungkin tidak serutin dari ramadhan yang kemarin,tapi ini sungguh sangat memberi semangat tersendiri. Seorang teman BBM yang tidak pernah saya jumpai sebelumnya,tapi bisa memberi semangat tersendiri lewat tutur katanya. Sebuah nomor pin yang saya salin di akun teman saya rupanya sangat memberi manfaat,baik dari segi kesejahteraan handphone maupun kesejahteraan perasaan pemilik handphone tentunya. Hahay Awalnya memang sangat susah untuk sekedar saling mengirim pesan,karena setiap pertanyaan yang saya berikan hanya dijawab dengan sangat singkat,jadi sangat susah komunikasinya -_- Tapi mungkin orangnya juga capek untuk pura-pura cuek *wets perlahan percakapannya pun mulai baik, Meskipun sesekali cueknya itu kadang muncul. Sekitar 5 hari percakapan terus menunjukkan perkembangan yang baik *Weits haha. Sampai sekarang sih percakapannya masih begitu2 saja,masih di level 50%,gitu. Kata orang sih jangan lama2 kalau memang suka nanti jadi Friendzone,tapi kalau memang friendzone juga tak apa2. Karena kalau kita terjalin dalam suatu hubungan yang namanya pacaran dengan sahabat sendiri, kita kehilangan 2 sosok,yang pertama teman dan yang kedua kehilangan pacar juga tentunya. Bisa sih kembali jadi teman,tapi komunikasinya itu tidak bisa jadi seperti dulu lagi,dimana dia sering nanyain kabar ke kamu,nanyain sudah makan atau tidak. Semuanya itu sudah tidak kita dapat lagi,masih bisa dapat sih tapi kemungkinannya itu kecil.
Dari kisah2 yang sudah dilewati,terkadang ada hikmah besar dibalik semua kejadian disekitar kita,tapi terkadang kita tidak cukup bisa untuk menyadari semua itu. Sekian cerita pembuka ramadhan saya,semoga komunikasi saya terus berjalan lancar hinggga tiba hari kemenangan,yaitu hari lebaran. Mungkin saja saya bisa kerumahnya ketemu sama orang tuanya,nah kalau sudah kenal sama ortunya tidak perlu repot lagikan untuk menyesuaikan diri dengan ortunya nanti. Nanti kapan? Nanti kalau berkunjung lagi maksudnya -_-