HN

Pages

Wednesday, November 30, 2016

Istana Baru

Akhir-akhir ini bayanganmu semakin samar dikehidupanku,entah karena kesibukan masing-masing atau saling berharap ada yang  mulai percakapan,entah. Salah satu skenario terbaik ku jumpai saat kau tidak lagi memberi signal,rasanya itu hampa. Signal yang kuharap dapat menuntunku beberapa langkah menujumu tiba-tiba hilang bersama lipstick para bencong setelah pagi menyambut :v Kupikir akan betah di istanamu,namun ternyata tidak. Bagaimana bisa betah jika disuruh masuk saja tidak pernah,apalagi menjadi bagian dari istana itu,bahkan jalan ke istanamu pun sekarang tidak ku tahu. Entah bangunannya sudah tertata mewah sehingga aku tidak lagi mengenali jalan ke istanamu. Kupikir sudah tersesat dijalan menuju istanamu,anehnya masih tetap kunikmati kesesatan yang dibungkus kenikmatan angan berada di istanamu. Bukannya tidak ingin mencari istana baru,namun keluar dari jalan menuju istanamu saja butuh waktu lama,dan untuk mengembalikan rasaku di titik netral itu susah.
Ketika perjalananku menuju istanamu menemui ketidakjelasan,ada bandara yang kutemui, berharap ada pesawat yang dapat mengantarku ke istanamu,namun pesawat itu tidak menuju istanamu,bahkan pilotnya tak tahu dimana istanamu. Daripada tersesat,lebih baik naik pesawat saja,berharap menemukan istanamu dari atas hehe. Skenario indahnya saya temui saat pesawat mendarat sebuah bandara,tempat yang masih asing bagiku,tempat itu kunamakan bandara istananya,karena letaknya memang di istananya. Istana yang mengagumkan namun belum ramah pada pengunjungnya. Disaat ketidakjelasan arah istanamu,aku mencoba menjadi tamu baru yang berusaha ramah di istananya, berharap melupakan angan bersamamu di istanamu untuk menjadi penghuni baru di istananya. Welcome!

Monday, November 14, 2016

Kepada Pikiran

Kepada pikiran,kubiarkan kau bebas kemanapun sesukamu melalui perantara malam yang penuh ketentraman.

Kepada pikiran,kubiarkan kau berada dimasa depan dengan sejuta keindahan ataukah keburukannya.

Kepada pikiran,kubiarkan kau mengosongkan rindu yang selama ini menjajahmu dari bayangan Dia.

Kepada pikiran,kubiarkan kau berada dimasa lalu untuk mengajarkan betapa banyak kesalahan yang harus kuperbaiki.

Kepada pikiran,kubiarkan kau untuk beristirahat dari beban yang selama ini kutitipkan padamu.

Kepada pikiran,kubiarkan kau melepas kekhawatiran yang bermukim di istanamu.

Kepada pikiran,kubiarkan kau menjelajah mencari tempat kebaikan.

Kepada pikiran,tetaplah kuat untuk menampung segala beban suka maupun duka.

Kepada pikiran,bekerja samalah dengan pilotmu terbang tinggi menuju tempat terbaikmu beristirahat


                                                                                                                                                                

Friday, November 11, 2016

Lingkungan Idamanku

Aku pergi sejauh mungkin untuk membersihkan kotoran yang masih menempel dibadan,meskipun kutahu langkah ini tidak menjamin badanku bersih,setidaknya aku berusaha untuk membersihkan,karena kebersihan sebagian daripada iman. :D Entah apa langkah yang kuambil selanjutnya,melompat kembali kekotoran yang sudah dibersihkan itu nampaknya hal konyol,ataukah saya harus melompat ke air bersih yang berada dihutan,tak seorangpun pernah kesana. Tapi aku takut mengusik ketentraman hewan dan tumbuhan disekitar sungai itu andai saya memilih melompat kesana. Aku juga sebenarnya terlalu kotor untuk lingkungan sebersih itu,tak pantas rasanya berada dilingkungan bersih,sementara badanku sebenarnya belum bersih sepenuhnya. Khawatir jika rumput disana tak sudi untuk kuinjak,pohon tak ikhlas memberi kesejukan dan air tak memberi kepuasan untuk dahaga.
Sementara,lingkungan penyebab kotornya badan yang awalnya dipenuhi sampahku,kini menjadi bersih. Seseorang telah menatanya menjadi lebih baik. Untuk sekadar masuk saja rasanya sulit,ada semacam password yang harus kupecahkan untuk sekadar masuk menyiram tanaman,memberi makan ikan atau berteduh dari jenuhnya kehidupan.Aku bukannya tidak mengunjungi tempat lain,namun rasa pesimis kadang muncul setiap kali masuk ke suatu lingkungan baru,tapi layaknya bayi,lingkungan itu perlu penataan dan perawatan yang baik supaya penghuninya sudi untuk memberikan ketentraman jiwa bagi insan yang dikehendakinya.
Angin yang berhembus kencang menguji pertahanan tiap lingkungan. Kemarin ada kabar lingkungan penyebab badanku jadi kotor terkena dampak angin kencang, parah. Password rumit yang diminta tiap masuk sudah tidak ada. Ternyata pertahanannya tidak sekuat dan serumit password yang harus kuperkirakan. Hancur,itulah kata yang mewakili peristiwa itu.Mungkin perlu ahli tata lingkungan untuk menata kembali. Sebenarnya aku juga bisa,namun takut salah mengelola lagi -_- Karena selalu ada potensi merusak lingkungan itu lagi. Aku bukan ahli tata lingkungan bagimu,wahai lingkungan idamanku. Semoga Kau dikelola dengan baik oleh Dia yang memang ahli menatamu menjadi yang terbaik :)
Note: Ada makna dibalik batu :D

Friday, November 4, 2016

Pembelajaran Bebas Tanpa Tekanan Darah Tinggi

          Pembelajaran hadir setiap hari dikehidupan,tua ataupun muda pasti pernah belajar. Mau belajar mencintai atau dicintai,yah namanya juga belajar :v Tapi alangkah baiknya kalau belajarnya itu lebih berguna untuk masa nanti.Saya tidak mengatakan kalau pacaran tidak ada gunanya,tapi alangkah baiknya jika belajar ilmu pengetahuan untuk kedepannya,kalau tetap mau pacaran,terserah deh. Pembelajaran sekarang sangat nyaman,apabila dibandingkan dengan cerita-cerita orang tua,dosen ataupun orang disekitar kita yang dulunya juga menuntut ilmu. Tidak jarang mereka mengeluarkan kata yang bernada iri,"Kamu itu nyaman sekarang,saya dulu belajar penuh perjuangan,bersepeda kesana-kesini demi ilmu." Iya sih,tapi makin modern zaman,godaan untuk belajar ada saja,sosial media contohnya,banyak diantar teman-teman yang niatkan untuk belajar full semalaman,namu ketika ada pemberitahuan sosial medianya kalau ada chat dari doi,seketika itu buku merasa diabaikan begitu saja. Nah bagaimana kalau tidak ada doi? Mungkin ada PDKT. Kalau tidak ada PDKT? Mungkin pemberitahuan game dan berbagai macamlah -_-
           Oiya kemudahan pembelajaran yang dimaksud tadi adalah dengan adanya internet,kita sangat mudah untuk belajar. Di internet,berbagai referensi tersedia,mulai dari hukum,IT,Kesehatan dll. Saya kira semua orang juga tau itu -_- :v Tapi bukan itu inti dari pembahasan saya yah gaes. Ada yang selalu terpikir,bukan Dia juga mereka. Tapi pembayaran buku kuliah saya gaes :3 Buku itu memang tidak wajib,asalkan kita menanggung konsekuensinya entah itu nilai jelek atau apalah,yang jelasnya ada tekanan kalau tidak membeli buku. Padahal kalau dipikir,fasilitas untuk belajar yang ada sekarang bisa dimanfaatkan,bukan memanfaatkan mahasiswa -_- Tapi entah kenapa seperti ada tekanan kalau tidak membeli buku dari dosen :v Aneh tapi nyata. 
      Dari sisi mahasiswa tentunya tidak bisa disamakan mahasiswa yang berkecukupan dan tidak,kalau mahasiswa yang berkecukupun yah saya rasa tidak ada masalah,tapi kalau yang kurang? *Mungkin anda berpikir kalau saya ini tidak berkecukupan? haha okelah itu penilaian Anda,silakan. Karena kemungkinan itu benar :v Tidak dipungkiri bahwa ilmu itu memang mahal,namun apabila kita bersungguh-sungguh untuk mencarinya,usaha yang kita lakukan bisa jadi pembayar mahalnya ilmu :D Jadi usaha yang sungguh-sungguh itu juga mahal yah,jadi bisa barter deh dengan ilmu :vMengingat kebutuhan mahasiswa yang cukup banyak membutuhkan uang,saya berharaplah tidak ada tekanan dalam memberikan nilai apabila ada transaksi penjualan buku. Karena mungkin ada kebutuhan yang lebih tepat untuk uang itu,memang sih buku itu juga kebutuhan,tapi apabila membeli buku terus makanan sudah tidak ada,lebih penting mana? haha Dasar mata makanan :v Itu baru makanan,belum sabun cuci pakaian,pasta gigi,dll. Tapi yah namanya perjuangan :v
         Dari sisi pengajar sangat dimaklumi apabila iya memiliki keperluan mendadak jadi butuh uang,yah sangat dimaklumi lah. Siapa tau dia butuh dana untuk beli obat,atau biaya pernikahan. *eh :v Kalau tidak ada yang darurat saya rasa ini menjadi tekanan bagi mahasiswa,apalagi jika masa-masa tanpa kiriman :v Yang mandiri sih mungkin oke saja,tapi kalau masih biaya ortu? Apa kata mama! hehe Yang paling ruginya yaitu ketika terpaksa membeli terus marah-marah sendiri,kan tidak berkah juga. Sebaiknya sih membeli tanpa merasa dipaksa. Lebih baik lagi kalau membebaskan mahasiswa,mau beli atau tidak beli,tidak ada masalah,tidak ada tekanan,tekanan darah tinggi ataupun rendah,yang normal saja -_- Apakah. 

Tuesday, November 1, 2016

Republik Kesendirian

    Akhir-akhir ini banyak yang mengomentari kehidupanku,entah peduli atau prihatin.Tidak kah itu berhubungan satu sama lain? prihatin berarti peduli atau peduli berarti prihatin. Menurutku tidak,karena tidak sedikit diantara mereka hanya ingin mengetahuinya. iya,sekadar ingin tahu. Tidak menutup kemungkinan mereka hanya mengisi kekosongannya dengan mendengar ceritaku. Ketika aku meminta cerita dari mereka,sebagian malah bercerita tentangku.Entah minimnya lingkaran pergaulannya sehingga dari sekian banyak kemungkinan cerita yang dipaparkan,kenapa harus cerita tentang orang lain,bukankah itu hal yang lucu? Hmm menurutku tidak ada yang lucu sama sekali,entah menarik atau menyedihkan sehingga mereka menilaiku sebagai orang yang suka menyendiri.
   Perkataan mereka tidak salah,karena dengan sudut pandang yang berbeda,semua orang benar,minimal benar untuk dirinya,meskipun lama-kelamaan dia akan sadar bahwa itu salah,tapi minimal pernah benar dipikirannya. Sah saja sih mereka menilai,karena memang pada keseharian,saya lebih menikmati kesendirian,kemanapun pergi,apapun aktifitasnya,apapun makanannya teh b*tol sostro minumannya *Eh. Entah kenapa,saya juga masih bingung menyendiri terus. Menyendiri akan memunculkan kerinduan bagi orang yang lama tak bersama,sementara ketidakharmonisan hubungan bisa retak apabila mereka mulai menyendiri. Bukan mengantisipasi hal tadi,tapi inilah zona ideal saya. Tak jarang yang lainnya memvonis bahwa saya ini seperti avatar,hilang saat dunia membutuhkan,setidaknya orang rindu dengan kehadiran saya.haha
    Kadang heran,kenapa orang sering bertanya "kenapa suka menyendiri?" Yah jawaban simple "Karena suka." Suka menyendiri tidak selamanya tidak punya teman,sendiri juga tidak berarti sifatnya tidak baik sehingga dijauhi. Bagi umat beragama islam, menyendiri bisa menuntun kita ke pemikiran bahwa rasa sepi bisa muncul karena kurangnya ibadah atau memunculkan kesadaran diri akan kegiatan yang telah dilewati sejak 1 detik yang lalu dan bagaimana membuatnya lebih baik lagi. Setelah saya kenal lama dengan kesendirian,saya punya teman baru yang tentunya lebih baik daripada sendiri :v Mungkin saat ini kesendirian lagi ngambek karena dibanding-bandingkankan dengan yang lain,tapi lebih baik lagi kalau saya jadikan keduanya teman terbaik,teman terbaik yang saya maksud tadi adalah amal :v
  Oiya kembali ke masalah komentar orang terhadap sifat suka menyendiri saya,Intinya saya ingin memunculkan rindu ke orang dengan tidak terlalu masuk kedalam kehidupan sehari-harinya. Akan ada kesan tersendiri apabila pertemuan pertama,karena tidak terbiasa bersama bahkan kesepian yang mereka lalui tanpa saya tidak akan jadi masalah dipertemuan kita,sebaliknya apabila saya sering muncul dikehidupannya dan lama menghilang ketika dia sepi,tentu berbeda dengan orang yang tidak terlalu masuk dalam keseharianya,mungkin orang bisa mengatakan kalau saya seperti kacang lupa kulit,karena saya tidak bersama dia seperti biasanya.
     Saat mencoba menemani kesendirian,ada rasa yang ingin menjauhkan saya dengan kesendirian itu,akhir-akhir ini kesendirianku tampak menjauh. Seakan memberikan ruang kosong bagi asmara untuk masuk menemani. Pikiranku mencoba memberikan keadilan bagi kehidupan saya,mencoba membagi waktu, membuka pintu untuk kesendirian dan asmara. Semoga tidak alay.