Tanpa
mengetahui persis apa itu titik jenuh,saya sudah vonis diri saya berada pada
titik jenuh saat ini. Karena kadang kala jika tidak ada kegiatan belajar,kadang
pikirannya masalah asmara terus -_- mungkin ini Cuma bisikan setan heheh tapi
anehnya dikala berdoa masih sempat terpikir dan memasukkan namanya dalam doa
-_- haha kedengaran geli memang,tapi saya kira hal konyol ini juga pernah kita
lakukan,meskipun orang yang suka bully orang pacaran itu tampak tegar dan
seakan anti sama yang demikian,itu mungkin karena dia belum merasakan apa yang
dirasakan orang yang dibully.Mungkin belum waktunya? Bisa jadi juga,belum
waktunya kena bully juga. Nanti sudah waktunya,Dia juga merasakan yang namanya
asmara. Kata orang sih Sekalipun Rambo jatuh cinta,pasti Dia lebay juga.
Percaya karma tidak sih? Jadi kalau percaya karma,berarti orang yang suka bully
orang akan dibully juga nantinya? Begitu? Kalau berbicara masalah karma,ada
karma yang mustahil terjadi yaitu saat saya nembak cewek,saya tidak pernah
ditembak cewek. Di mana karmanya? Berpikir positif saja,mungkin karmanya ada
pada penolakan :D Mungkin Dia juga pernah dijadikan alasan berteman yang cukup
halus dengan kata lain penolakan. Kok tidak jelas begini? Sebenarnya konsep
saya ingin meniru gaya cerita dari sebuah film,judulnya Wh* am I,namun gagal
tiru -_- Jadi diri sendiri lebih baik gaes.
Kembali ke
masalah kejenuhan. Berdasarkan pengalaman yang lalu,saya jadi berpikir kalau
ini hanya keinginan sesaat untuk menjalin hubungan,karena kalau dipikir sangat
susah untuk mencari yang cocok,tapi sangat mudah untuk menyia-nyiakan. Ada yang
bilang mungkin tidak cocok,ada yang bilang dicoba saja dulu dan lain2. Kayak
memilih sepatu saja -_- Aliran saya tentang masalah ini ada dua sih,yang
pertama itu karena memang mau dan yang ke-dua karena yang saya namakan titik
jenuh ini. Mungkin orang berpikiran kalau saya suka karena berada dititik jenuh
itu,akan mudah kandas? Nyatanya tidak.Karena lama-kelamaan rasa itu berkembang.
Sesuatu yang memang dijaga dan diperhtikan akan berkembang meskipun ujungnya
pasti mati, Wets kok seakan jadi ahli kata begini -_- Tapi kalau kenyataannya
lebih bagus jombl* sih karena bebas,tapi kadang karena kebebasan itu, arah yang
ingin saya tuju kadang tidak jelas. Jadi jika sudah ada tujuan,seakan sudah ada
pengendali untuk arah yang lebih maju *eh untuk arah yang jelas maksudnya.
Sudah
mencoba untuk berpindah dari titik ini sih,namun belum ada garis yang pas untuk
membawanya berpindah dari titik ini mungkin karena gaya yang ada belum bisa
untuk memindahkan benda,jadi tidak ada perpindahan (Teori
salah-salah,sebenarnya biar tidak bilang juga sudah sala-salah.) Sekarang saya
tengah mengamati cara menghilangkan titik jenuh,mulai dari menjadi orang yang
Dia sukai,namun mungkin kurang berbakat dalam hal jadi orang lai,malah kesannya
jadi tidak baik -_- Tapi disisi lain saya juga ingin menghilangkan titik jenuh
yang dating hamper tiap malam saat tidak ada lagi kegiatan. Sudah mencoba sih
dekat sama perempuan,tapi adanya cuma jalan ditempat saja -_- artinya hubungannya
begitu-begitu saja. Mungkin skill saya dalam hal menarik hati perempuan sudah menurun termakan usia -_-
Kadang berpikir mungkin karena kurang dorongan,tapi ketika ada momen,perasaan
nyaman sebagai teman pendekatan sudah lebih dari cukup. Kadang bingung juga
masalah ini,ketika kesendirian seakan mau menjalin hubungan,tapi setelah
prakter di lapangan malah merasa nyaman dengan pendekatan itu dan ragu untuk
melanjutkan ke tahap finishing :D
Membingungkan
iya,malah saat melihat teman sama pacarnya sering muncul rasa iri hehe sifat
iri itu kan tidak baik,jadi kayaknya harus juga punya deh. Tapi nanti takutnya
belajarnya terganggu,ibaratnya kebutuhan belajar terganggu sedangkan kebutuhan
yang entah termasuk kebutuhan apa ini terpenuhi. Sebenarnya dari pribadi orang
sih,bersdasarkan pengalaman yang lalu susah untuk menyesuaikan mood. Mungkin
Dia lagi butuh dan moodnya bagus,tapi saya sedang sibuk atau sebaliknya. Tapi
jika moodnya sama-sama baik,itu sangat menyenangkan untuk keseharian,biasanya
sih waktu ini datang pada musim liburan.Tapi jika sama-sama sibuk dibutuhkan
juga ketenangan pikiran. Semua itu bisa jadi pengalaman dan pengajar yang baik
untuk pribadi masing-masing apabila bisa dimanfaatkan dengan baik.Dimanfaatkan
dengan baik maksudnya? Iya,Kan semua ada hikmahnya. Artinya tergantung dari
orangnya mau ditanggapi bagaimana. Kalau ditanggapi positif,ya akan baik juga.
0 comments:
Post a Comment