Pembelajaran hadir setiap hari dikehidupan,tua ataupun muda pasti pernah belajar. Mau belajar mencintai atau dicintai,yah namanya juga belajar :v Tapi alangkah baiknya kalau belajarnya itu lebih berguna untuk masa nanti.Saya tidak mengatakan kalau pacaran tidak ada gunanya,tapi alangkah baiknya jika belajar ilmu pengetahuan untuk kedepannya,kalau tetap mau pacaran,terserah deh. Pembelajaran sekarang sangat nyaman,apabila dibandingkan dengan cerita-cerita orang tua,dosen ataupun orang disekitar kita yang dulunya juga menuntut ilmu. Tidak jarang mereka mengeluarkan kata yang bernada iri,"Kamu itu nyaman sekarang,saya dulu belajar penuh perjuangan,bersepeda kesana-kesini demi ilmu." Iya sih,tapi makin modern zaman,godaan untuk belajar ada saja,sosial media contohnya,banyak diantar teman-teman yang niatkan untuk belajar full semalaman,namu ketika ada pemberitahuan sosial medianya kalau ada chat dari doi,seketika itu buku merasa diabaikan begitu saja. Nah bagaimana kalau tidak ada doi? Mungkin ada PDKT. Kalau tidak ada PDKT? Mungkin pemberitahuan game dan berbagai macamlah -_-
Oiya kemudahan pembelajaran yang dimaksud tadi adalah dengan adanya internet,kita sangat mudah untuk belajar. Di internet,berbagai referensi tersedia,mulai dari hukum,IT,Kesehatan dll. Saya kira semua orang juga tau itu -_- :v Tapi bukan itu inti dari pembahasan saya yah gaes. Ada yang selalu terpikir,bukan Dia juga mereka. Tapi pembayaran buku kuliah saya gaes :3 Buku itu memang tidak wajib,asalkan kita menanggung konsekuensinya entah itu nilai jelek atau apalah,yang jelasnya ada tekanan kalau tidak membeli buku. Padahal kalau dipikir,fasilitas untuk belajar yang ada sekarang bisa dimanfaatkan,bukan memanfaatkan mahasiswa -_- Tapi entah kenapa seperti ada tekanan kalau tidak membeli buku dari dosen :v Aneh tapi nyata.
Dari sisi mahasiswa tentunya tidak bisa disamakan mahasiswa yang berkecukupan dan tidak,kalau mahasiswa yang berkecukupun yah saya rasa tidak ada masalah,tapi kalau yang kurang? *Mungkin anda berpikir kalau saya ini tidak berkecukupan? haha okelah itu penilaian Anda,silakan. Karena kemungkinan itu benar :v Tidak dipungkiri bahwa ilmu itu memang mahal,namun apabila kita bersungguh-sungguh untuk mencarinya,usaha yang kita lakukan bisa jadi pembayar mahalnya ilmu :D Jadi usaha yang sungguh-sungguh itu juga mahal yah,jadi bisa barter deh dengan ilmu :vMengingat kebutuhan mahasiswa yang cukup banyak membutuhkan uang,saya berharaplah tidak ada tekanan dalam memberikan nilai apabila ada transaksi penjualan buku. Karena mungkin ada kebutuhan yang lebih tepat untuk uang itu,memang sih buku itu juga kebutuhan,tapi apabila membeli buku terus makanan sudah tidak ada,lebih penting mana? haha Dasar mata makanan :v Itu baru makanan,belum sabun cuci pakaian,pasta gigi,dll. Tapi yah namanya perjuangan :v
Dari sisi pengajar sangat dimaklumi apabila iya memiliki keperluan mendadak jadi butuh uang,yah sangat dimaklumi lah. Siapa tau dia butuh dana untuk beli obat,atau biaya pernikahan. *eh :v Kalau tidak ada yang darurat saya rasa ini menjadi tekanan bagi mahasiswa,apalagi jika masa-masa tanpa kiriman :v Yang mandiri sih mungkin oke saja,tapi kalau masih biaya ortu? Apa kata mama! hehe Yang paling ruginya yaitu ketika terpaksa membeli terus marah-marah sendiri,kan tidak berkah juga. Sebaiknya sih membeli tanpa merasa dipaksa. Lebih baik lagi kalau membebaskan mahasiswa,mau beli atau tidak beli,tidak ada masalah,tidak ada tekanan,tekanan darah tinggi ataupun rendah,yang normal saja -_- Apakah.