Akhir-akhir ini banyak yang mengomentari kehidupanku,entah peduli atau prihatin.Tidak kah itu berhubungan satu sama lain? prihatin berarti peduli atau peduli berarti prihatin. Menurutku tidak,karena tidak sedikit diantara mereka hanya ingin mengetahuinya. iya,sekadar ingin tahu. Tidak menutup kemungkinan mereka hanya mengisi kekosongannya dengan mendengar ceritaku. Ketika aku meminta cerita dari mereka,sebagian malah bercerita tentangku.Entah minimnya lingkaran pergaulannya sehingga dari sekian banyak kemungkinan cerita yang dipaparkan,kenapa harus cerita tentang orang lain,bukankah itu hal yang lucu? Hmm menurutku tidak ada yang lucu sama sekali,entah menarik atau menyedihkan sehingga mereka menilaiku sebagai orang yang suka menyendiri.
Perkataan mereka tidak salah,karena dengan sudut pandang yang berbeda,semua orang benar,minimal benar untuk dirinya,meskipun lama-kelamaan dia akan sadar bahwa itu salah,tapi minimal pernah benar dipikirannya. Sah saja sih mereka menilai,karena memang pada keseharian,saya lebih menikmati kesendirian,kemanapun pergi,apapun aktifitasnya,apapun makanannya teh b*tol sostro minumannya *Eh. Entah kenapa,saya juga masih bingung menyendiri terus. Menyendiri akan memunculkan kerinduan bagi orang yang lama tak bersama,sementara ketidakharmonisan hubungan bisa retak apabila mereka mulai menyendiri. Bukan mengantisipasi hal tadi,tapi inilah zona ideal saya. Tak jarang yang lainnya memvonis bahwa saya ini seperti avatar,hilang saat dunia membutuhkan,setidaknya orang rindu dengan kehadiran saya.haha
Kadang heran,kenapa orang sering bertanya "kenapa suka menyendiri?" Yah jawaban simple "Karena suka." Suka menyendiri tidak selamanya tidak punya teman,sendiri juga tidak berarti sifatnya tidak baik sehingga dijauhi. Bagi umat beragama islam, menyendiri bisa menuntun kita ke pemikiran bahwa rasa sepi bisa muncul karena kurangnya ibadah atau memunculkan kesadaran diri akan kegiatan yang telah dilewati sejak 1 detik yang lalu dan bagaimana membuatnya lebih baik lagi. Setelah saya kenal lama dengan kesendirian,saya punya teman baru yang tentunya lebih baik daripada sendiri :v Mungkin saat ini kesendirian lagi ngambek karena dibanding-bandingkankan dengan yang lain,tapi lebih baik lagi kalau saya jadikan keduanya teman terbaik,teman terbaik yang saya maksud tadi adalah amal :v
Oiya kembali ke masalah komentar orang terhadap sifat suka menyendiri saya,Intinya saya ingin memunculkan rindu ke orang dengan tidak terlalu masuk kedalam kehidupan sehari-harinya. Akan ada kesan tersendiri apabila pertemuan pertama,karena tidak terbiasa bersama bahkan kesepian yang mereka lalui tanpa saya tidak akan jadi masalah dipertemuan kita,sebaliknya apabila saya sering muncul dikehidupannya dan lama menghilang ketika dia sepi,tentu berbeda dengan orang yang tidak terlalu masuk dalam keseharianya,mungkin orang bisa mengatakan kalau saya seperti kacang lupa kulit,karena saya tidak bersama dia seperti biasanya.
Saat mencoba menemani kesendirian,ada rasa yang ingin menjauhkan saya dengan kesendirian itu,akhir-akhir ini kesendirianku tampak menjauh. Seakan memberikan ruang kosong bagi asmara untuk masuk menemani. Pikiranku mencoba memberikan keadilan bagi kehidupan saya,mencoba membagi waktu, membuka pintu untuk kesendirian dan asmara. Semoga tidak alay.
0 comments:
Post a Comment