Manajemen yang tidak baik sangat membuat tidak nyaman, dipanggil ke sana ke sini tanpa ada pertimbangan terlebih dahulu. Sadar sih, cuma masalah utamanya itu pengambilan keputusan yang kurang tegas. Demi menghargai pertemanan, semua ajakan serba beres, tanpa memikirkan kegiatan-kegiatan yang sudah disepakati sebelumnya. Keberanian belum muncul untuk mengalahkan rasa bersalah yang muncul seketika penolakan ajakan dari teman. "Nanti, jika saya yang mengajak, ditolak juga." Kata itu seakan menjadi hantu bagi pengambilan keputusan tegas untuk sebuah kata penolakan. Sepengetahuan saya, pengambilan keputusan dari seseorang itu sangat penting, kalau tidak, maka sama saja dengan jalan di tempat. Alhamdulillah kemarin ada kegiatan yang membahas mengenai manajemen, walaupun temanya itu manajemen dakwah.
- Menjadikan prinsip prasangka menjadi ilmu, yakinkan prasangka untuk mewujudkan rencana.
- Menciptakan keserasian dalam gerak kolektif, yaitu gerak yang secara spontan sebagai respon kejadian tertentu.
- Melaksanakan atau merealisasikan prinsip ta' awun dan amal jama'i. Ta' awun itu adalah sikap tolong menolong dalam hal baik antar sesama muslim sedangkan amal jama'i itu adalah suatu pekerjaan oleh orang-orang terstruktur, satu komando, satu perintah, dan ada spesialisasi dakwah.
- Memberi ruang bagi pengembangan diri.
- Visi dan misi yang sama.
- Keterikatan individu dengan tujuan bersama.
- Satu kepemimpinan.
- Prinsip rantai kepemimpinan.
- Pembagian kerja. (Pembagian kerja meliputi pembentukan PI (Pengurus Inti), Bagian dakwah dan kaderisasi, pendidikan baca Al-Qura, Sosial ekonomi dll.)
- Jangan jadi single fighter.
- Jangan berputus asa mengejar rahmat Allah.
- Yang perlu diperhatikan juga dari kepengurusan yaitu pengurus itu sendiri!!!
- Mohon maaf atas segala kekurangan.
0 comments:
Post a Comment