Malam ini saya diajak oleh teman saya pergi main futsal,biasalah anak muda positif gitu,iya positif Jomblo. haha Karena kendaraannya lagi bermasalah,dia minta untuk dijemput,dan sebagi teman yang cukup baik,harus saling menolong dong,bukan saling makan anatar teman. Apa -_- Setiba saya disana,perkiraan saya dia sudah siap,tapi ternyata baru mau mandi,pakai bedak,perbaiki alis dan pilih-pilih baju,Intinya dia belum siap. “Saya tunggu didepan saja,kata saya.” Sambil menunggu teman,saya main game dulu lah :D Beberapa menit kemudian,teman saya akhirnya siap juga berangkat.
Namun ketika hendak berangkat,kami dihampiri oleh 3 orang yang berpakaian Aliim2 begitu,Dia menyapa kami,seolah-olah kami sudah sangat kenal,karena didalam agama,kalau seiman itu sudah seperti saudara sendiri. Kami meluangkan waktu sejenak untuk mendengarkan penyampain dari saudara yang tadi,meskipun kami sebenarnya buru-buru karena sudah terlambat -_- Kami kenalan terlebih dahulu sebelum mendapat pencerahan. Sesudah perkenalan,mereka memberikan sindiran pada kami,bahwa kalau waktu seperti ini akan sangat baik untuk beribadah,kebetulan saat itu sesudah magrib dan mau masuk isya.
Saya hanya bisa tertunduk mendengarkan apa yang disampaikan,tanpa menyinggung perasaan dari orang itu. Dengan polosnya,teman saya asyik memainkan ponselnya saat penyampaian pencerahan itu,dia kemudian dapat sendiran “Anak muda jaman sekarang lebih banyak main ponsel dari pada beribadah”. Teman saya mungkin pakai headset transparan,karena omongan yang barusan tidak membuatnya berhenti memainkan ponsel,sementara saya dari tadi tidak berani memainkan ponsel,padahal sebenarnya saya ingin sekali membalas bbm dari teman saya yang mengharapkan saya untuk pergi main futsal.
Ternyata penyampaian tadi cuma pembuka -_- Mengingat waktu main futsal juga sudah terlambat,tapi ini urusan akhirat,kita juga harus hormati penyampain dari saudara kita. Dia kembali menuturkan bahwa tau kah kau,bahwa kalimat La Ilaha Illallah itu lebih berat dari bumi dan isinya? Kami hanya menunduk seolah-olah sangat paham maknanya,dia menuturkan kembali bahwa dia pergi saling mengingatkan dijalan Allah,mengajak saudara untuk kembali ke jalan yang benar,seandainya saya tidak memikirkan saudara seiman,saya mungkin asyik berzikir di masjid. Tapi karena saya ingin mengajak untuk bersama-sama melaksanakan perintah agama.
Banyak sekali penuturan yang disampaikan,mungkin karena pikiran saya ada pada yang lain *Eh jadinya sulit untuk mengerti semua ini :D haha Tapi,Ada satu hal yang saya garis bawahi ketika Dia mengatakan bahwa Jikalau azan memanggil,kita harus bergegas ke masjid. Dia juga memberikan perumpamaan yang sangat masuk akal. Dia mengatakan bahwa “Azan itu kan untuk memanggil? Saya memberikan perumpaan pada saudara! Jika ada rumah keluarga saudara yang sedang kebakaran,orang pasti memanggil untuk meminta pertolongan,Nah jika kita cuma mengabaikan panggilan itu,maka rumah keluarga kita akan terbakar tanpa tersisa bukan? Makanya kalau sudah ada panggilan,janganlah menunggu nanti untuk bergerak.” Logikanya cukup masuk akal,dan tentunya kita tidak ingin itu terjadi.
Lagi-lagi saya hanya menyimak tanpa memberi respon balik,karena saya juga memikirkan teman saya yang lagi main futsal dan mengharapkan kedatangan kami karena kami sudah janji :D Azan pun berkumandang,orang yang tadi kemudian bergegas ke masjid dan mengajak kami untuk shalat,namun kami hanya mempersilahka mereka terlebih dahulu untuk pergi. Kubuka pengaman ponselku dan melihat sangat banyak bbm masuk -_- Kata-katanya ada yang menyebalkan,ada juga yang sangat berharap. Saya hanya pasrah menerima perkataan teman,karena memang saya yang salah,sebenarnya temanku yang kujemput tadi sih yang salah :D Tidak usah saling menyalahkan,yang penting kita bisa main bersama kan?, Huu Sok bijak :D saya hanya bias membalas perkataan itu dengan kata “hahahah”
Sekian. BM
Namun ketika hendak berangkat,kami dihampiri oleh 3 orang yang berpakaian Aliim2 begitu,Dia menyapa kami,seolah-olah kami sudah sangat kenal,karena didalam agama,kalau seiman itu sudah seperti saudara sendiri. Kami meluangkan waktu sejenak untuk mendengarkan penyampain dari saudara yang tadi,meskipun kami sebenarnya buru-buru karena sudah terlambat -_- Kami kenalan terlebih dahulu sebelum mendapat pencerahan. Sesudah perkenalan,mereka memberikan sindiran pada kami,bahwa kalau waktu seperti ini akan sangat baik untuk beribadah,kebetulan saat itu sesudah magrib dan mau masuk isya.
Saya hanya bisa tertunduk mendengarkan apa yang disampaikan,tanpa menyinggung perasaan dari orang itu. Dengan polosnya,teman saya asyik memainkan ponselnya saat penyampaian pencerahan itu,dia kemudian dapat sendiran “Anak muda jaman sekarang lebih banyak main ponsel dari pada beribadah”. Teman saya mungkin pakai headset transparan,karena omongan yang barusan tidak membuatnya berhenti memainkan ponsel,sementara saya dari tadi tidak berani memainkan ponsel,padahal sebenarnya saya ingin sekali membalas bbm dari teman saya yang mengharapkan saya untuk pergi main futsal.
Ternyata penyampaian tadi cuma pembuka -_- Mengingat waktu main futsal juga sudah terlambat,tapi ini urusan akhirat,kita juga harus hormati penyampain dari saudara kita. Dia kembali menuturkan bahwa tau kah kau,bahwa kalimat La Ilaha Illallah itu lebih berat dari bumi dan isinya? Kami hanya menunduk seolah-olah sangat paham maknanya,dia menuturkan kembali bahwa dia pergi saling mengingatkan dijalan Allah,mengajak saudara untuk kembali ke jalan yang benar,seandainya saya tidak memikirkan saudara seiman,saya mungkin asyik berzikir di masjid. Tapi karena saya ingin mengajak untuk bersama-sama melaksanakan perintah agama.
Banyak sekali penuturan yang disampaikan,mungkin karena pikiran saya ada pada yang lain *Eh jadinya sulit untuk mengerti semua ini :D haha Tapi,Ada satu hal yang saya garis bawahi ketika Dia mengatakan bahwa Jikalau azan memanggil,kita harus bergegas ke masjid. Dia juga memberikan perumpamaan yang sangat masuk akal. Dia mengatakan bahwa “Azan itu kan untuk memanggil? Saya memberikan perumpaan pada saudara! Jika ada rumah keluarga saudara yang sedang kebakaran,orang pasti memanggil untuk meminta pertolongan,Nah jika kita cuma mengabaikan panggilan itu,maka rumah keluarga kita akan terbakar tanpa tersisa bukan? Makanya kalau sudah ada panggilan,janganlah menunggu nanti untuk bergerak.” Logikanya cukup masuk akal,dan tentunya kita tidak ingin itu terjadi.
Lagi-lagi saya hanya menyimak tanpa memberi respon balik,karena saya juga memikirkan teman saya yang lagi main futsal dan mengharapkan kedatangan kami karena kami sudah janji :D Azan pun berkumandang,orang yang tadi kemudian bergegas ke masjid dan mengajak kami untuk shalat,namun kami hanya mempersilahka mereka terlebih dahulu untuk pergi. Kubuka pengaman ponselku dan melihat sangat banyak bbm masuk -_- Kata-katanya ada yang menyebalkan,ada juga yang sangat berharap. Saya hanya pasrah menerima perkataan teman,karena memang saya yang salah,sebenarnya temanku yang kujemput tadi sih yang salah :D Tidak usah saling menyalahkan,yang penting kita bisa main bersama kan?, Huu Sok bijak :D saya hanya bias membalas perkataan itu dengan kata “hahahah”
Sekian. BM
0 comments:
Post a Comment