HN

Pages

Sunday, May 1, 2016

Persahabatan Dan Cinta

Sore hari ketika mendung datang,anak-anak sekitar rumah masih saja bermain layang-layang. Kuperhatikan mereka sangat menikmati permainan mereka tanpa khawatir akan datangnya hujan.Namanya juga anak-anak,disaat hujan turun bukannya sedih malahan mereka senang dengan turunnya hujan. Layangan mereka perlahan diturunkan sembari menggulung kembali nilon yang selesai dipakai.Bukannya mereka pulang kerumah,mereka justru bermain ditemani hujan.Kuperhatikan mereka,tak satupun yang memasang raut wajah sedih,kecuali Andi. Andi bersedih lantaran dia mengkhawatirkan ayahnya yang sedang bekerja mengais sampah yang bisa dijadikan nafkah untuk keluarganya. Andi bersedih karena tidak bisa membantu ayahnya yang lebih dulu pergi bekerja sebelum Andi pulang. Ayahnya berpikiran bahwa anak sekecil Andi harusnya bermain bersama temannya,bukan bekerja seperti ini. Pemikiran ayah Andi berbanding terbalik dengan pemikiran Andi,sungguh pemikiran yang luar biasa dari seorang anak kecil yang belum tau apa-apa. Sambil berharap cemas,Andi ikut bermain bersama anak-anak yang lainnya,dia beruntung karena anak-anak disekitarnya baik,dalam artian tidak memiliih-milih teman untuk bermain. Hujan semakin deras,Andi sangat mencemaskan ayahnya yang tak kunjung pulang.
Ditengah derasnya hujan,Andi melihat ayahnya pulang dengan sepeda buntutnya yang senantiasa menemani. "Ayah,ucap Andi." Dia kemudian berlari menghampiri ayahnya dan mengabaikan permainannya dengan kawan-kawannya itu.
Andi:"Ayah kok tidak ajak Andi untuk bekerja hari ini?,
Ayah Andi : Kamu kan sekolah,jadi kamu belajar yang baik saja,biar ayah yang bekerja
Andi:Tapi ayah kan sendirian,Andi kasihan lihat ayah
Ayah Andi:Ayah tidak apa-apa kok bekerja sendirian
Andi:Besok pulang sekolah Andi ikut yah sama bapak
Ayah Andi:Kamu pergi main saja sama temanmu
Andi:Andi mau ikut bantu ayah saja
Ayah Andi: Ya sudah,besok kamu ikut Ayah saja kalau begitu
Andi : Siap!
Ayah Andi : Ya sudah kalau begitu kita masuk yuk,hujannya deras sekali

Andi dan Ayahnya masuk kerumah.Mereka tidak berdua,ada Ibu Andi juga dirumah itu. Melihat suami dan anaknya pulang,ibu Andi langsung menghampiri mereka
Ibu Andi : Sudah pulang pak
Ayah Andi : Belum bu,baru mau pergi. Ya sudah pulang lah bu hehe (Canda Ayah Andi)
Ibu Andi: Ya sudah,pergi mandi dulu pak,Andi juga yah.
Andi: Oke bu!

Keluarga yang sejatinya sangat sederhana namun punya banyak waktu untuk bersama.
Ke esokan harinya,Andi ikut bersama Ayahnya untuk bekerja,ditengah jalan dia melihat anak seusianya juga membantu Ayahnya untuk bekerja. Dia kemudian berpikir bahwa bukan cuma dia saja yang memiliki kehidupan sepertinya,dia kemudian bertanya ke Ayahnya

Andi : Ayah,itu teman Andi juga membantu ayahnya loh
Ayah Andi:Itu pak Rahmat,anaknya itu namanya Agus
Andi:Bapak kenal dari mana?
Ayah Andi:itu teman dekat ayah dulu

Mereka pun menghampiri Pak Rahmat,kemudian dengan lincahnya Andi menghampiri Agus
Andi:Saya Andi
Agus:iya,saya Agus
Andi:Salam kenal yah!
Agus:iya,sama-sama

Karena sering bersama,Andi dan Agus sudah jadi sahabat.
15 Tahun kemudian kehidupan mereka akhirnya lebih baik berkat kerja keras yang tertanam dari diri mereka masing-masing. Mereka sudah besar sekarang,Ucap Ayah Andi dan Pak Rahmat,ayah Agus. Semoga mereka bisa lebih akrab lagi dan menganggap saudara satu sama lain.

Andi dan Agus bekerja ditempat yang sama,di salah satu perusahaan besar,kedisiplinan mereka tidak diragukan lagi,mereka akhirnya menjadi pemimpin perusahaan di setiap bagian,Andi dibagian Humas dan Agus dibagian Umum.Setiap harinya mereka selalu saling sapa,sampai suatu hari mereka mengenal seorang perempuan. Perempuan ini bagaikan pisau yang mulai melukai persahabatan Andi dan Agus.Bagaimana tidak, mereka sama-sama menyukai perempuan ini. Disuatu malam Andi melihat Agus jalan bersama perempuan itu,Andi hanya diam dengan rasa cemburunya karena dia tidak ingin persahabatan mereka terganggu karena masalah ini. Sebenarnya Andi kenal baik dengan perempuan itu,namun dia belum berani mengatakan bahwa dia menyukai wanita itu. Disuatu pertemuan,Andi mengobrol dengan perempuan itu,obrolan itu didengar oleh Agus. Agus kemudian meminta Andi untuk menjadi pengurus kelancaran perasaannya. Dengan rasa bimbang,Andi mengatakan kalau dia sanggup untuk menjadi jembatan antara Agus dan perempuan itu,meskipun Dia sebenarnya juga menyukai perempuan itu.
Setiap hari Agus menanyakan perkembangan proses PDKT-nya,namun Andi seakan tidak mau menjadi fasilitas bagi hubungan mereka karena Andi juga tidak tega perempuan itu bersama Agus.

Agus:bagaimana dengan Ana? *nama perempuan itu
Andi:Saya belum pernah menanyakan hal ini padanya
Agus:Kalau ketemu,tolong sampaikan yah
Andi:Bagaimana kalau kamu saja yang sampaikan,gus?
Agus:Saya masih ragu,karena baru kenal dia
Andi:ya sudah,akan saya usahakan

Andi akhirnya memberanikan diri untuk meminta kontak Ana,Pesan demi pesan dikirim untuk melancarkan PDKT Agus dengan Ana. Namun tidak disangka,bukannya mengurus,Andi malah memberi tahu bahwa dia suka Ana,dan Ana memberikan jawaban positif,akhirnya Andi dan Ana jadian. Agus tetap saja menanyakan perkembangan Ana,namun Andi hanya bisa mengatakan bahwa dia masih sibuk untuk mengurus itu. Barulah di suatu hari,Ana datang ke ruangan Andi.
Ana : Makan yuk sayang
Andi: Bentar yah sayang,masih ada berkas yang belum diselesaikan nih

Agus mendengarkan percakapan itu,setelah Andi dan Ana selesai makan,Kemudian Andi kembali keruangannya,saat itu pula Agus meminta penjelasan atas apa yang barusan terjadi
Agus: Apakah ini yang dinamakan sahabat?
Andi: Maaf,Tapi saya tidak bisa bohongi kata hati saya
Agus: Kenapa tidak bilang dari awal,kalau kamu sebenarnya suka sama Ana?
Andi: Saya takut persahabatan kita terganggu
Agus:Justru kalau kamu tidak jujur dari awal persahabatan kita akan berantakan.
Andi: Maafkan aku gus

Dengan rasa kecewa,Agus keluar dari ruangan Andi dan mencari suasana yang bisa menyegarkan perasaanya. Dia tidak menyangka,kalau Andi ternyata juga suka dengan Ana. Saat perasaannya sudah mulai segar dia tersenyum sendiri dan berkata "Heh ini hal yang lucu,bagaimana rasa Cinta ke orang yang sama bisa menggores persahabatan yang terjalin cukup lama". Andi seakan malu-malu lagi untuk menyapa agus,berbeda dengan sebelum-sebelumnya." Ini semua karena cinta dan ego ku,sampai-sampai persahabatanku tidak seperti biasanya,ucap Andi". Seiring berjalannya waktu,Andi memutuskan untuk mengakhiri hubungannya bersama Ana,dan memberitahu Agus.

Andi:Agus,aku sudah memutuskan Ana,penyebab kehancuran persahabatan kita
Agus:Kenapa? Ana tidak punya salah apapun,cuma kamu yang tidak jujur dari awal ke aku
Andi: Saya merasa bersalah ke kamu,makanya saya putuskan Dia
Agus: Andi, Apakah kamu bisa bayangkan perasaan Ana saat ini? Dia pasti sangat sedih karenamu,Aku sebenarnya tidak apa-apa jika kamu pacaran sama Dia. yang saya kecewakan sikap tidak jujur kamu dari awal.
Andi: Jadi kamu tidak mempermasalahkan Ana?
Agus:Tidaklah,semua orang punya cara untuk mendapatkan seseorang,tergantung caranya. Kalau caranya baik pastilah akan direspon dengan baik,begitupun sebaliknya
Andi:Maafkan aku Agus.
Agus:Hubungi Ana,ajak dia balik lagi,kasihan dia. (Antara pura-pura sabar dan tegar Agus mengatakan itu)
Andi: Baiklah,akan ku coba!

Andi menghubungi Ana,tetapi susah untuk dihubungi. Dia hanya mengirim sebuah pesan "Aku baik-baik saja,mungkin jalan kita memang begini, Kalau memang Merpati terbaik,dia akan kembali dengan sendirinya. Biarkan dia mencari kebebasan kemana dia mau pergi,Terima kasih atas tempat yang sudah engkau berikan untuk Merpati mu yang dulu,Ucap Ana." Andi tentunya sangat sedih dengan kejadian ini. Hari-harinya hanya di isi dengan kesedihan,kerjaannya tidak fokus. Melihat sahabatnya dalam kondisi lemah,Agus mencoba memberikan semangat untuk Andi,sampai Andi kembali ke dirinya yang dulu. Hari-hari ke dua sahabat ini akhirnya  kembali normal lagi seperti dulu,tanpa ada beban.
"Sahabat bukan merpati terbaik yang semaunya pergi dan kembali seperti merpati tebaik,tapi lebih kepada udara yang senantisa memberikan kehidupan. atas izin Allah tentunya :D "

Note:
-Apabila ada kesalahan,mohon dimaafkan. Karena masih dalam proses pembelajaran.
-mohon beri kritik dan saran yang membangun

Terima Kasih.
Bakhrun Majid

0 comments:

Post a Comment