HN

Pages

Tuesday, May 24, 2016

Ironi Malam Ini

Tengah malam masih dibayangi tugas-tugas -_- membuat jiwa tentu ingin istirahat,salah satu cara yang saya lakukan ketika istirahat adalah membuka social media. Memang sih itu bukan istirahat,tapi lebih kepada bekerja tanpa beban! Dan itu sangat mudah untuk dilakukan,tidak perlu tenaga lebih untuk menggerakkan pikiran ke arah social media ini,karena mungkin sudah kebutuhan -_- Setelah membuka beberapa artikel hasil dari beberapa sumber,ada artikel yang menarik dalam sebuah grup social media. Artikel itu memperlihatkan seorang pencuri motor yang babak belur di hajar massa. Dan kondisinya sangat parah akibat warga sekitar yang menghakimi orang itu.Lokasinya disalah satu wilayah Sulawesi-selatan,kabarnya sih peristiwanya masih siang,kebayang tidak sih mencuri disiang hari,ketika lagi banyak-banyaknya orang. Ya kemungkinan besar kalau didapat pasti babak belur -_-
Dalam grup social media itu,ada yang komentar seolah tidak setuju dengan sikap masyarakat,ada pula yang mendukung aksi yang dilakukan masyarakat. Ya bermacam-macam cara pandang,sesuai sudut pandang orang masing-masing kan. Kalau di Tanya pandangan saya bagimana,mungkin saya tidak berani berkomentar untuk masalah ini,apalagi dalam grup yang beranggotakan puluhan atau ratusan ribu akun -_- Tidak jarang mereka saling membalas komentar seolah melakukan diskusi yang menentukan siapa pintar dan siapa kurang pintar,seolah-olah juga mereka mendapatkan pujian,piala dari pemaca. Tidak salah sih komentar,saya mengerti apalagi kalau mereka pernah kecurian,pastilah mereka sangat kesal. Siapa sih yang tidak kesal barangnya di curi?  Apalagi barangnya itu sangat penting -_- tapi apakah aksi ini dibenarkan dalam hukum?
Kalau diskusi masalah yang tadi,menurut saya sulit karena seperti tadi,pandangan orang berbeda. Saya bukan ahli hukum,bukan pula seorang yang terlalu mengerti tentang Hak asasi manusi*,namun dalam keseharian kita mungkin pernah belajar tentang hal itu,namun hanya bisa menyimpulkan sisi luarnya saja. Mungkin begitulah gambaran pengetahuan saya masalah hukum dan hak asasi manusi*. Namun karena keinginan saya menulis artikel,yah saya gunakan saja pengetahuan yang ada dalam memori untuk menghasilkan karya,toh kalau salah da nada kritik,itu bisa jadi ilmu baru dan sangat bermanfaat buat kita. Artinya kita bisa memanfaatkan kesalah kita sebagai pembelajaran berharga.
Kembali membahas tentang pencuri tadi,ada sebuah ironi yang menurut saya sangat menyedihkan. Bagaimana pencuri yang merugikan Negara yang cukup untuk membeli ratusan motor malah dapat penghakiman dengan special. Mereka hanya dijemput tanpa harus merasakan sakitnya di massa,pedihnya mencari uang di tengah kota besar yang penuh persaingan. Memang sih jadi pencuri haram,tapi pribadi sih ada yang kurang beres dengan penegakan hukum. Pencuri uang Negara yang jelas-jelas massanya jutaan,tidak merasakan dimassa jutaan orang,bahkan dia malah dijemput mobil mewah -_- Sementara orang yang merugikan sekelompok orang harus memasang badan untuk merasakan sakitnya dihakimi oleh masyarakat.
Keduanya jelas perbuatan yang buruk,karena kehilangan barang yang kita miliki sungguh sangat mengecewakan. Barang yang dibeli dengan susah payah,barang yang didapatkan dengan susah payah,lenyap ditangan pencuri. Dan kadang pemikiran kita adalah memberikan efek jera bagi pencuri dengan cara kekerasan. Dengan harapan dapat menyadarkan atau paling tidak menakuti niat pencuri untuk kembali mencuri,karena dia paham betul resiko yang harus mereka tanggung jika kedapatan.Beda lagi dengan cara untuk memberi efek jera yang merugikan jutaan korban,sejauh ini belum ada solusi efektif untuk mengurangi angka korupsi. Yang mengherankan adalah pelaku korupsi itu dari pejabat pemerintah kita (yang terbukti) melakukan korupsi. Kok malah ke politik -_- Oiya kan kehilangan sesuatu itu sangat mengecewakan atau bahkan menyakitkan,saya setuju. Kehilangan sesuatu itu memang menyakitkan dan mengecewakan,tak terkecuali kehilangan pacar oahah. BM

0 comments:

Post a Comment